Kamis, 10 Maret 2016

Perempuan Hujanku

Perempuan Hujanku


Kamis pagi
"Helah aq wis merem" ternyata kamu semalam sudah tidur duluan, itu wa pertama yang masuk di sony xperiaku pagi ini kuperhatikan sebentar dan kujawab "Gak ada apel pagi ini" lalu kau timpali "Hu'um mau persiapan apel ini". Selamat pagi perempuan hujanku, dan selamat pagi untuk hari ini kau bisa menikmati merdunya kicauan burung tetangga sebelah rumahmu. Yang kutahu pagi ini kau sibuk dengan mencetak laporan bap untuk pimpinanmu, semoga lancar ya hari ini (itu salah satu do'a ku untuk mu hari ini yang telah kuselipkan saat sholat Subuh tadi).

Hujanmu
Aaaah sudah berapa lama ya kita resmi berkenalan sejak November 2013 lalu, aku lupa tanggal dan hari tepatnya, maaf ya perempuan hujanku. Tidak terasa ya hari ini sudah masuk minggu ke dua bulan Maret 2016. Februari kemaren bulan nya hujan seperti katamu kapan hari lalu, eh Maret dan bulan selanjutnya juga bisa jadi bulannya hujan. Cuaca memang tak bisa ditebak, atau ditebak-tebak karena ya bukan main tebak-tebakan. Cuaca memang salah satu karya Tuhan yang Maha Agung dan mungkin cuman BMKG bisa menebak kapan dan dimana ada hujan, panas, berawan, arah angin dan entah lainnya. Apakah bulan ini akan jadi bulan hujan mu atau hujan kita, aku tahu kamu senang dengan hujan (aku idem saja). Semoga bulan Maret dan bulan lainnya juga menjadi bulan hujanmu.

Seperti lontaran waktu
Mengingat-ingat waktu kecil dulu saat hujan aku pasti keluar, ya pasti nya berhujan ria tanpa memperhatikan nasihat ibu saat itu. Heee ternyata kau juga sama melakukan itu perempuan hujanku. Apakah sekarang kau juga masih melakukannya di rumahmu? Semalam hujan tapi hanya gerimis, katamu "Kalau gerimis jangan main hujan, nanti bisa atit" tertawa geli aku mendengarnya. Aku ingin kembali ke masa lalu, masuk ke lorong waktu kembali ke masa kecil menikmati hujan tapi akan kunikmati hujan itu bersamamu perempuan hujanku. Langsung lari ke halaman depan dan melepas baju memang indah kenangan saat itu, semoga kenangan itu akan kita ulang saat kita miliki masa depan kita bersama, kita miliki juga buah hati kita (dari rahimmu). Kita akan berhujan ria bersama, menikmati hujan kita, iyaaa hujan kita bersama. Ingat ya, saat hujan nanti jangan tutup rapat-rapat pintu dan jendela rumah, tapi bukalah lebar-lebar nanti agar udara segar bisa masuk ke rumah kita.

Tahu
Maaf aku baru tahu kalau kamu tidak suka tahu, iyaaa tahu, makanan dengan potongan kotak dan berwarna putih itu. "Aku gak suka sama sekali" katamu, kenapa kamu gak suka makanan berbahan kedelai itu, padahal itu kesukaanku dipakai lauk atau sekedar untuk cemilan dicocol sambal kecap. Aaah benar-benar gak suka tahu kamu, saat ibu menyediakan di meja makan tak kau sentuh sang tahu itu, ya sudahlah biar aku yang mengambil beberapa dari mereka. Kasihan itu mereka, sudah dibeli dipasar lalu digoreng ibu tapi malah tak kamu sentuh. Untung nya cuman kamu yang gak suka tahu perempuan hujanku, adik, ayah dan ibu pasti mau, eh maaf disitu juga ada nenek dan om mu, pasti mereka juga mau.

Es Krim
Kalau makanan ini kebalikan dari tahu, itu makanan favoritmu. Kamu pasti menantikan es krim dari teman seniormu di kantor saat mereka berulang tahun atau saat mereka kalah taruhan akan sesuatu. Hai wanita hujanku, kau pernah berkhayal akan menikmati es krim dengan ku, kita akan maksimalkan tiap lelehannya. Kau pernah sebut itu "romantisme es krim", sebutan yang bagus. Maaf nanti hal itu tidak akan jadi khayalan lagi, sabtu besok aku akan bawa mereka, kita nikmati romantisme es krim itu wanita hujanku. Kelak aku akan ajari menikmati makan tahu senikmat makan es krim itu. Aku akan olah sang tahu dengan caraku, bukan hanya digoreng begitu saja seperti masakan ibu.

Puasamu Kamis ini
Sahur pake apa tadi? Sempat sahur kan? Alhamdulillah walau kamu masih sibuk dengan pekerjaanmu, tetap kamu kerjakan puasa sunnah, iya puasa senin kamis. Istiqomah ya? Kudengar suara lirih dan tak bertenaga, kamu lemas karena banyak kerjaan hari ini, ada laporan bulanan yang harus segera selesai besok. Heh sudah adzan Maghrib ini, apa buka puasa nya sudah disiapkan, pake teh hangat saja ya.

# 10 Maret 2016

Rabu, 09 Maret 2016

Aku Hanya Ingin Sakinah Bersamamu

Aku Hanya Ingin Sakinah Bersamamu


Kita adalah sepasang sepatu
Berbeda satu dengan yang lain kanan dan kiri
Namun saling melengkapi bersama menapaki
Seiring seirama tanpa henti

Bila lelah masing masing dari kita akan bersiap untuk menunggu
Satu dengan yang lain tak perlu saling berebut mendahului

Hujan badai akan senantiasa menghadang
Namun kita tetap berpadu padan
Panas terik akan senantiasa membakar
Namun kita tetap saling bererat pegang

Kita adalah pakaian yang saling menutupi
Kau menutup kekuranganku
Aku kan menutupi dengan kelebihanku
Bersatu padu agar saling menjaga dan melindungi

Angin topan yang bersiap menanti
Bukan untuk kita takuti
Gempa yang mampu menggoyahkan biduk
Bukan untuk kita tangisi

Namun kita bersama mencoba melalui
Namun kita bersama kokohkan pegangan
Untuk menjadi lebih kuat
Untuk menjadi lebih bijak

Maka....
Terimalah semua kekuranganku
Maafkanlah segala alpaku
Teruslah menjagaku
Karena kuingin selamanya sakinah bersamamu.

Untuk (calon) Bunda ku nanti

Untuk (calon) Bunda ku nanti


Jika kau menginginkan kehidupan sederhana, kau akan menghadapi masalah-masalah sederhana.

Jika kau menginginkan kehidupan yang terbaik, kau akan menghadapi masalah-masalah yang terburuk.

Kehidupan itu sangat adil, jika kau ingin yang terbaik maka dia akan memberi kau tantangan yang tersakit.

Jika tak bisa melewatinya, maka kau lebih baik kembali ke kehidupan sederhana.

Jika kau bisa melewatinya, maka kau adalah pemenang.

Keberhasilan adalah ... bukan betapa pintarnya dirimu, bukan mengkhianati diri sendiri, tetapi keberhasilan adalah melihat apakah kau bisa melewati semua badai dgn senyuman.

Senyum terus ya (calon) Bundaku

Surat untuk Ayah dari Perempuan yang Saya Cintai

Surat untuk Ayah dari Perempuan yang Saya Cintai


Perkenalkan, saya adalah seorang lelaki yang tidak sengaja berkenalan dengan putrimu.
Tepat pada bulan November 2013, saya resmi mengenalnya.
Putrimu sangat imut dan manis, itu adalah kesan pertama saya saat melihatnya. Jujur saja, belum ada debar-debar istimewa saat itu.
Tapi, setelah cukup lama mengenalnya, saya merasa yakin kalau putrimu memang perempuan yang patut saya percayai; untuk menjaga hati saya dan tidak melukainya.

Perkenalkan, saya adalah seorang lelaki yang menyayangi putrimu, yang menjadikan putrimu sebagai semesta dalam hidup saya.
Putrimulah yang membuat saya menjadi lelaki yang tidak pernah berhenti memperjuangkan apa-apa yang pantas diperjuangkan.
Dan, putrimu adalah alasan saya untuk terus berjuang.

Kepada Ayah dari perempuan yang saya cintai,
Kelak ijinkanlah saya bertamu untuk membicarakan hari dan tanggal baik apa yang tepat untuk menghalalkan putrimu.
Kelak ijinkanlah saya berada satu shaf di depannya, menggantikanmu, mengambil alih tanggungjawabmu.

Jangan khawatir mengenai kebahagiaannya, sebab kini, saya sedang berusaha untuk mempersiapkan segala sesuatu yang akan membuatnya bahagia.

#23 Februari 2016

Ingat terus Do'a & Harapan itu

Ingat terus Do'a & Harapan itu


Heh kamu
Iyah kamu itu yang disana
Ingat siang itu kah saat aku berkunjung ke rumahmu
Kamu tunjukkan beberapa tulisanmu yang akan kau upload
"Bagus" kataku - lanjut gih nulisnya

Siang terik itu pun berubah
Byuuuuuh langsung awan gelap itu datang
Tanpa nunggu lama deras menghujam sekitar rumahmu
Ingat katamu saat itu "Semoga hujan ini membawa do'a dan harapan kita"
Lalu kujawab "Aamiin"

Ingat
Iyah ingat saat itu kau tersenyum
Aku tahu kamu juga mengaminkan nya
Aku tahu kamu masih gelisah tentang bagaimana nanti
Bukan atau jangan pikirkan nanti
Aku tahu kita punya kegelisahan yang sama
Dan perasaan yang sama juga

Tapi...
Kita juga punya do'a yang sama
Yang kita panjatkan sehari-hari
Kita juga punya harapan yang sama
Tentang tujuan kita bersama

#06 March 2016

Semua Masih bisa Berubah

Semua masih bisa berubah


Beberapa minggu yang lalu
Kata kata itu beberapa kali terucap dariku
Maaf jika saat itu aku cerita yang sebenarnya
Sekali lagi.... Maaf...

Aku ingat
Iya aku masih ingat
Kamu benar-benar sedih
Kamu hanya berada di dalam kamar menangis seharian
Sambil kau baca beberapa ayat dalam Al Qur'an
Dan kau lafadzakan dzikir setelah nya

Maaf telah buat kamu sedih saat itu
Lalu setelah itu aku tanya "Kamu tidak apa-apa ?"
Kau timpali "Nggak apa-apa kok"
Lalu kau sebut aku jahat
Hu'um aku jahat, aku mengaku itu

Maaf jika aku cerita yang sebenarnya tentang kisahku dulu
Dan maaf....
Kisah itu telah usai
Aku lebih memilih kamu untuk cerita kita
Iya...cerita kita aku sebut itu

Cerita dua insan berbeda yang akan bersatu
Dalam ikatan suci berbalut tuntunan Addien illahi
Do'a kan semoga nanti harapan ini tercapai
Aamiin....

Kini aku buktikan ucapanku
Semua masih bisa berubah
Ya masih masih berubah ke arah yang lebih baik

Aku ingin merubah warna abu abu pada diriku
Hingga nanti akan semakin banyak warna yang akan kau pilih nanti

#09 Maret 2016

Serdadu Muda itu Ayah

Serdadu Muda itu Ayah
(1 dari 1000 Pasukan Bumi itu Ayah)


Terima kasih
Ya mungkin itu ucapanku pertama kali berkunjung ke kotamu tepatnya pada tanggal 20 Februari yang lalu. Maaf jika membangunkan ibumu yang tengah lelap diheningnya malam hanya untuk sekedar membukakan pintu dan mempersilakan masuk. "Maaf Bu malam-malam bertamu" kataku mengingat malam itu. "Monggo Ibu tidur lagi - besok pagi disambung" aku menambahkannya. Ibu mu pasti kaget sebelumnya, kok ada ya teman lelaki anaknya yang berani datang malam-malam, nginep lagi. Kudengar dari bawah kamu bercengkerama dengan Ibu, sekitar beberapa menit waktu itu kudengar tawa dan Ibu menyuruh segera beristirahat.

Terima kasih
Ya kata-kata itu lagi yang terucap tapi itu untuk ayahmu. Khusus untuk ayahmu, mantan serdadu atau prajurit namanya telah membangkitkan semangatku untuk lebih maju. Beliau rela bercerita panjang tentang perjuangannya saat bertugas dulu dan perjuangan terberatnya adalah meninggalkan keluarga, ya itulah yang paling berat meninggalkan ibu, kau dan adikmu. Saat itu kamu pasti rindu sekali bermain dan bermanja-manja dengannya, tapi kau sudah sadar itulah resiko seorang anak prajurit. Kau rindu ada ayah menjadi Imam sholat di rumah, "Rindu sekali" katamu. Tapi saat obat rindu itu datang ke rumah, tidak kau sia-siakan waktu yang hanya sebentar bersamanya. Saat tk sampai sd jadi ujian awalmu dengan sering berpindah rumah dan sekolah mengikuti kemana ayahmu berdinas di sekitar wilayah Jawa Tengah.

Hanya surat
Ya surat lah alat terampuh untuk kalian mengabarkan keadaan masing-masing dan sering juga ibumu menyelipkan fotomu dan adik ke dalam surat itu. Dan ayah membalasnya dengan foto lengkap berseragam militer khas serdadu, pasti kau sangat bangga memiliki ayahmu yang dengan gagah memanggul senjata AK 47 di pundaknya. Ayah pernah menderita malaria saat bertugas di Kalimantan, beliau beruntung karena kondisi fisiknya memang begitu baik dan melawan penyakitnya. Ayahmu adalah ayah hebat hingga mungkin aku bisa menyebutnya "1 dari 1000 Pasukan Bumi adalah Ayah".

Ketidakpastian
Itulah yang membuat Ibu khawatir saat itu, saat serdadu muda yang dia sayangi terjun ke daerah-daerah konflik Papua, Kalimantan, Aceh. Dia khawatir serdadu muda nya pulang hanya tinggal baju kehormatan militernya yang akan diantar ke rumah oleh sang komandan. Tapi ibu sangatlah tegar, dia panjatkan do'a tiap malam untuk keselamatan ayah. Alhamdulillah do'a Ibu memang mustajab, terima kasih Ibu. Berkat do'a beliau aku bisa bertemu langsung dengan ayahmu.

1 dari 1000 Pasukan Bumi itu Ayah
Sangat bangga aku dengan kalimat itu, yang aaah orang lain anggap biasa. Ayah paham betul sejarah, dan maaf aku merasa kecil gak tau apa-apa jadinya dari sejarah terbentuknya NKRI kala itu dan keterlibatan beberapa Asia, sejarah partai tahun 60 an sampai konflik timur
tengah kemaren. Parah bener otakku, ayahmu bukan sembarang serdadu sampai komandan sendiripun dia ajak beradu ilmu, karena yang dia tahu cuma teori dipanduan buku. Maaf jika aku tak seperti ayahmu, sang serdadu dengan berbagai pengetahuan dari sejarah masa lalu.

Ijinkan aku ke rumahmu (lagi)
Maaf jika aku meminta ijin lagi berkunjung ke kotamu, iya ke rumahmu.
Kota kecil di dekat aliran sungai gunung Muria. Beberapa kali lagi aku akan sering ke kota mu bertemu ayah dan ibu, untuk duduk dihadapan mereka dan membicarakan kapan tanggal dan hari yang baik untuk meminangmu. Inshaa Allah segera.

#09 March 2016  - 05:19 wib